Translate

Selasa, 15 Maret 2011

Pembentukan Karakter Dengan Metode Panggung Boneka


Metode bermain diyakini metode yang sangat disukai murid SD dalam memberikan pelajaran pada mereka. Sedangkan untuk urusan kesehatan dan kebersihan memberikan mereka tanggungjawab sebagai dokter kecil diyakini bermanfaat menumbuhkan kesadaran mereka terhadap hal itu.
Laporan Hijrah Adi Sukrial
Sepertinya hal diatas menjadi motivasi bagi Japfa4Kids bekerjasama dengan Meeks Foundation untuk menggelar  pelatihan dokter kecil dan pementasan panggung boneka di SDN 06 Pasir Jambak.

Pagi itu terlihat ratusan anak berkumpul di SD negeri yang dibangun kembali oleh yayasan Meeks setelah roboh akibat gempa 30 September 2009. Mereka duduk dalam dua kelompok, satu untuk murid berpakaian merah putih, sedangkan sekelompok lagi untuk murid yang memakai seragam dokter. Mereka adalah utusan dokter kecil dari 5 sekolah di Kecamatan Batang Anai, ditambah dari SDN 06 Pasir Jambak.
Diatas pentas terlihat sebuah ruangan kecil, ditutupi tirai berwarna merah hati. Di sanalah nanti akan keluar boneka, saat pertunjukan panggung boneka yang akan dimainkan dimulai. Sementara menunggu pertunjukan panggung boneka dimulai, anak-anak diajak bermain oleh kakak-kakak dari Meeks Fondation yang bekerjasama dengan Japfa4Kids.
Anak-anak terlihat senang, mereka antusias dengan metode bermain sambil belajar yang dipandu oleh kakak-kakak yang sengaja dating dari  Jakarta itu. Setiap kali mereka ikut bermain, lalu bisa menjawab pertanyaan, maka mereka akan mendapat hadiah berupa susu dan produk kesehatan anak lainnya.
Sementara guru-guru dari beberapa sekolah duduk dibelakang, mereka haru melihat anak-anak mereka yang pintar dan bersemangat. Selain itu mereka seakan mendapat banyak pelajaran dari metode yang diterapkan oleh rombongan tersebut.
Akhirnya tibalah saat yang ditunggu-tunggu, pertunjukan panggung boneka pun dimulai. Mbak Puri yang menjadi pembawa acara memandu anak-anak agar perhatian ke panggung. Setelah anak-anak diajak berjanji untuk diam, maka pertunjukan pun dimulai.
Tirai panggung boneka terbuka. Lalu terdengarlah suara yang diputar melalui rekaman tersebut. Muncullah sebuah boneka dengan karakter ibu yang sedang memanggil anaknya. Saat suara percakapan muncul, maka mulut boneka akan bergerak seakan sedang berbicara. Yang menggerakkannya adalah tangan seseorang yang bisa disebut sebagai dalang. Tangannya masuk ke dalam badan boneka.
Dalam cerita panggung boneka kali ini tema yang diangkat adalah “siapa taat dia selamat”. Menurut Mbak Puri, mereka mempunyai banyak sekali cadangan naskah panggung boneka. Kemudian akan diputar sesuai tema. Mereka akan menanamkan nilai-nilai kemanusiaan pada anak-anak dengan cara menyampaikannya melalui scenario yang dipertontonkan oleh panggung boneka. “Kita akan berikan nilai-nilai moral melalui panggung boneka yang mereka tonton, setelah pertunjukan usai kita akan kuatkan dan beri pertanyaan pada murid-murid. Biasanya mereka bisa menjawab, karena mereka menonton dengan serius,”ujar Mbak Puri.
Ada seorang ibu yang memanggil anaknya yang sedang asyik bermain, anak itu disuruh ibunya untuk membersihkan kaca. Dengan sedikit merengut kemudian dia mengerjakannya. Dia meminta kepada ibunya setelah selesai membersihkan kaca agar dia diizinkan untuk bermain keluar. Ibunya kemudian menasehati sang anak agar menjadi anak yang taat dan tidak berbuat nakal, serta tidak mengganggu teman. Anak yang bernama Andi kemudian mengiyakan kata ibunya. Namun kenyataannya setelah selesai bekerja membersihkan kaca jendela, Andi bermain keluar dan berbuat nakal. Yang dilakukannya adalah sebuah sikap tidak taat pada pesan ibunya.
Di sisi lain, ada seorang anak perempuan yang sedang memegang roti. Dia bingung karena roti itu dibelinya kemarin, namun dia lupa memakannya. Dia yakin roti itu telah basi. Tiba-tiba Andi dating dan merampas roti anak perempuan itu. Tanpa sempat berkata, Andi merampas dan segera berlalu. Anak perempuan itu pun tidak sempat mengatakan kalau roti itu telah basi.
Keesokan harinya, setelah bangun tidur, Andi menangis karena sakit perut. Ibu puun bertanya, Andi memakan apa? Si ibu yakin, kalau Andi tidak makan apa-apa, maka Andi tiddak akan sakit perut. Akhirnya Andi mengaku dia telah memakan roti yang dirampasnya dari teman perempuannya. Akhirnya ibu mengetahui roti itu telah basi setelah bertanya pada teman perempuannya itu. Sementara Andi kemudian sadar, bahwa dia tidak taat dan mengakibatkan dirinya tidak selamat. Semenjak itu Andi sadar, siapa yang taat maka akan selamat.
Setelah itu pertunjukan panggung boneka berakhir. Anak-anak kemudian ditanya tentang apa yang baru ditontonnya. Anak-anak pun antusias menerangkan apa saja yang ditanya pembawa acara. “Kenapa Andi sakit perut?” ujar pembawa acara.
Lalu seorang anak maju dan menjawab, “karena makan roti basi,”ujarnya. Begitulah seterusnya, semua pertanyaan bisa dijawab oleh anak-anak dengan baik. Akhirnya diberi penguatan dan acara panggung boneka selesai.
Pertunjukan panggung boneka adalah salah satu metode pembelajaran yang sudah digalakkan di pulau Jawa. Meeks foundation membawanya ke Sumbar. Mereka berharap selain memberikan bantuan fisik berupa bangunan sekolah, mereka juga mendapat pendidikan karakter. “Walaupun sekolah bagus, sementara karakter anak-anak tidak terbentuk dengan baik, semua akan percuma. Kami mencoba membantu guru membentuk karakter anak-anak dengan metode yang menyenangkan, mudah-mudahan bisa ditiru,” ujar perwakilan Meeks Fondation yang dating ke SDN 06 Pasir Jambak.
Setelah panggung boneka selesai, dilaksanakan pelantikan dokter kecil. Dokter kecil ini dibina dan dilatih oleh petugas dinas kesehatan dan tenaga kesehatan dari Puskesmas terdekat. Diharapkan mereka bisa memberi contoh kebersihan yang baik pada teman-temannya dan mereka bisa memberikan pertolongan pertama pada teman-temannya yang sakit, pusing, dan pingsan, serta pertolongan pertama lainnya. Kami telah lakukan ini di beberapa SD di sekolah, selain membangun sekolah Japfa  juga mempunyai program pelatihan dokter kecil, pelatihan jurnalistik, dan memberikan bantuan alat kesehatan pada dokter kecil selama 3 bulan ke depan. Kami juga memberi susu dan produk kesehatan lainnya selama 3 bulan ke depan,” ujar Mas Gigih, yang merupakan manager Publik Relation Japfa. (a)