Tentara
Militan dan Sering Dibantu Mukjizat Allah SWT
Dengan segala keterbatasannya, Hamas, organisasi politik Palestina
yang memiliki sayap militer itu menentang zionis Israel. Tapi, Israel yang
disokong dengan persenjataan canggih tidak pernah bisa membersihkan Hamas dan
sayap-sayap militernya sampai sekarang. Apa rahasianya?
Hijrah
Adi Sukrial
Hamas memang misterius. Regenerasi kelompok itu beserta sayap-sayap militernya seperti tak pernah terputus. Padahal, setiap kali berkonflik dengan Israel, korban terbanyak justru dari pihak Hamas, meski tidak menafikkan sebagian besar di antaranya warga sipil di Jalur Gaza.
Hamas memang misterius. Regenerasi kelompok itu beserta sayap-sayap militernya seperti tak pernah terputus. Padahal, setiap kali berkonflik dengan Israel, korban terbanyak justru dari pihak Hamas, meski tidak menafikkan sebagian besar di antaranya warga sipil di Jalur Gaza.
Salah seorang Mujahidin Hamas dari Gaza, Palestina, Syeikh
Abdurrahim M A Shehab, 37, berkunjung ke Padang
Ekspres, kemarin (21/7). Dia salah seorang diplomat yang diundang organisasi
masyarakat (Ormas) Islam Sumbar untuk menggugah umat Islam di Sumbar agar ikut
membantu perjuangan Palestina dengan caranya masing-masing.
Syeikh Abdurrahim M A Shehab memaparkan, sejak dua minggu
terakhir, Israel telah memborbardir jalur Gaza dari udara, darat, dan laut. Pasukan
Israel menyerang dengan membabi buta dan tidak tepat sasaran, karena
serangannya justru mengenai warga sipil.
”Akibat serangan ini, sudah 450 orang yang syahid, 3.000
luka-luka, 300 rumah rusak total, dan 2.000 rusak sedang. Serangan ini juga
merusak masjid dan rumah sakit, serta jalan raya,” jelas Syeikh Abdurrahim,
ketika berdiskusi dengan awak redaksi Padang
Ekspres dan Padang TV di Graha
Pena Padang, kemarin.
Dia memaparkan, 45 persen dari korban tersebut adalah
wanita dan anak-anak. Walau banyak korban, namun sesungguhnya Israel belum
mampu mencapai sasaran dan tidak berhasil masuk dan menguasai Gaza. ”Namun yang
jadi masalah, 3.000 orang yang jadi korban belum mendapat pengobatan yang
layak, karena semua jalur Mesir-Palestina yang selama ini jadi tumpuan Hamas
untuk berkomunikasi dengan dunia luar ditutup sejak Mesir dipimpin Presiden El Sissi.
”Akibatnya, banyak warga yang tidak dapat pengobatan, kurang gizi dan
kesehatannya tidak terjamin,” ulasnya.
Namun, dengan segala kekurangannya, Hamas tetap mampu
mengimbangi serangan Israel. Kuncinya, iman yang kuat dan keyakinan bahwa
pertolongan Allah selalu ada. Apalagi sekarang senjata mereka sudah semakin
canggih dan banyak.
Syeikh Abdurrahim M A Shehab menjelaskan, sejak delapan
tahun belakangan, mujahidin Hamas terus belajar berperang dan membuat senjata. Di
sisi lain, anggota Hamas diberi kecerdasan dan kepandaian membuat senjata. ”Sekarang,
kami sudah memiliki pabrik senjata bawah tanah dan mampu membuat seperempat
juta rudal, membuat pesawat tanpa awak yang bisa memantau sasaran yang akan
ditembak dengan rudal, dan terus meningkatkan keimanan dan kekuatan fisik
pasukan,” ulas pria kelahiran Ramallah tersebut.
Karena hal itu, saat ini menurutnya Hamas semakin
ditakuti tentara Israel. Walau menyerang membabi buta, menurutnya tentara
Israel sangat ketakutan. ”Saking takutnya, mereka makan minum dan buang air di
dalam tank hingga berhari-hari,” paparnya.
Selain faktor di atas, menurutnya pertolongan Allah
sangat membantu mereka. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya keajaiban yang
mereka dapatkan dalam pertempuran. ”Kadang ada ratusan roket, bahkan lebih
meluncur ke arah Israel. Padahal kami (Hamas, red) tidak ada menembakkannya,”
ulasnya.
Syeikh Abdurrahim M A Shehab juga menceritakan bagaimana
pasukan Hamas direkrut dan dilatih. Dia mengatakan, tidak sembarangan orang
bisa bergabung dan menjadi tentara Hamas. Seleksinya sangat ketat dan keras,
makanya secara kuantitas pasukan Hamas sangat sedikit, sedangkan dari segi
kualitas, mereka adalah tentara yang tangguh.
Untuk menjadi pasukan Hamas, seorang tersebut harus
mendapat rekomendasi dari bagian dakwah, yaitu jaminan bahwa yang bersangkutan
baik imannya, amalnya, pergaulannya.
Calon pasukan dididik lima tahun, materinya Al Quran dan
hadits, Fiqih, kisah nabi, dan lainnya. Biasanya, setelah berumur 18 tahun baru
boleh mendaftar secara resmi. Namun, calon pasukan harus shalat Subuh berjamaah
selama 40 hari berturut-turut tanpa pernah terlambat. ”Shalat Subuh ini sangat
penting dan yang paling ditakuti Israel. Karena, bagaimana mungkin bisa
mengalahkan Israel kalau tidak disiplin. Selain itu tidak ada pasukan Hamas
yang merokok. Walau hebat seperti Rambo, kalau merokok, tidak bisa bergabung
dengan Hamas,” ujarnya.
Hal di atas, menurutnya adalah keunggulan Hamas yang
tidak bisa diikuti Israel. Makanya, meski jumlah pasukan selalu kalah, namun
Israel tidak pernah bisa mengalahkan Hamas. ”Tahun 1960an, enam negara Arab
lainnya bisa dikalahkan Israel dalam waktu enam jam. Namun karena pertolongan
Allah, hingga saat ini Hamas belum bisa dikalahkan,” ujarnya.
Ketua Majelis Tinggi Kerapatan Adat Alam Minangkabau
(MTKAAM) Sumbar, Irfianda Abidin mengatakan, mereka mendatangkan Syeikh
Abdurrahim M A Shehab untuk menggugah hati kaum Muslimin Sumbar.
Syeikh Abdurrahim M A Shehab akan berkeliling ke beberapa
daerah di Sumbar untuk menceritakan kondisi sesungguhnya di Palestina. Sekaligus,
nanti Ormas Islam Sumbar akan menyampaikan bantuan langsung kepada Syeikh untuk
dibawa ke Palestina.
”Jadi kita imbau, seluruh masyarakat Sumbar yang
mengumpulkan donasi untuk Palestina bisa disalurkan melalui Syeikh Abdurrahim M
A Shehab. Beliau akan ada di Sumbar hingga Rabu (23/7) malam,” ujarnya.
Kata Irfianda, dengan memberi bantuan melalui Syeikh
Abdurrahim M A Shehab maka bantuan akan tepat sasaran. ”Kita berharap bantuan
masyarakat Sumbar nantinya juga dipakai untuk membeli senjata dan logistik
perang. Karena bantuan makanan dan obat-obatan juga sudah banyak diberikan
negara lainnya,” ujarnya.
Sekretaris Jenderal Majelis Mujahidin Indonesia (MMI)
Sumbar, M Siddiq mengatakan, konflik di Gaza bukan sekadar pertempuran antar
dua negara. Namun, menyelamatkan Palestina adalah kewajiban umat Islam di
seluruh dunia.
”Sebab, Masjid Al Aqsa di Palestina adalah kiblat pertama
umat Islam. Kemudian, negeri para nabi, negeri para ulama, negeri pada syuhada.
Sedangkan Nabi Muhammad SAW mengatakan, “Siapa yang tidak
peduli ke sesama Muslin, dia bukan umatku”. Untuk itu, mari kita ikut berjihad
dengan cara masing-masing. Jika tidak bisa badan yang berangkat, kita bisa
berjihad dengan harta,” ujarnya.
Selain Irfianda Abidin dan M Siddiq, ikut hadir dalam
rombongan Buya Dt Malano dari MTKAAM Sumbar, Ibnu Aqil dari Paga Nagari Sumbar,
Umar, Shobir Khairul Amri.
Rombongan disambut Pemred Padang Ekspres Nashrian
Bahzein, Wapemred Padang TV Nofal Wiska, serta awak redaksi lainnya.
M Siddiq mengatakan, bagi komunitas-komunitas yang ingin
menyampaikan bantuan untuk Palestina langsung menyerahkannya pada Syeikh
Abdurrahim M A Shehab bisa menghubunginya di nomor HP 085364296465 dan HP
Irfianda Abidin 085374689815. (***)
Selengkapnya baca Padang Ekspres Selasa 22 Juli 2014
Selengkapnya baca Padang Ekspres Selasa 22 Juli 2014